Aplikasi Rapor Excel Kurikulum Merdeka SD Tahun 2024 2025

Aplikasi Rapor Excel Kurikulum Merdeka SD Tahun 2024 2025
Aplikasi Rapor Excel Kurikulum Merdeka SD Tahun 2024 2025


Aplikasi Rapor Excel Kurikulum Merdeka SD Tahun 2024 2025. Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan memanfaatkan hasil formatif dan sumatif. Terdapat 2 jenis data yaitu data hasil asesmen yang berupa angka (kuantitatif) serta data hasil asesmen yang berupa narasi (kualitatif).

 

Rapor Kurikulum Merdeka adalah laporan hasil belajar peserta didik berdasarkan kurikulum yang diterapkan di Indonesia melalui Program Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini memberikan fleksibilitas kepada guru untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid, termasuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kompetensi secara lebih holistik. Dalam rapor ini, penilaian berfokus pada beberapa aspek utama:

 

  1. Capaian Pembelajaran: Meliputi pencapaian siswa dalam berbagai mata pelajaran sesuai dengan standar kompetensi yang diatur oleh Kurikulum Merdeka. Capaian ini lebih berorientasi pada pengembangan kompetensi yang mendalam.
  2. Profil Pelajar Pancasila: Ini adalah bagian dari evaluasi yang mengukur ketercapaian karakter dan sikap siswa berdasarkan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, kemandirian, dan kebhinekaan.
  3. Penilaian Proses dan Hasil: Dalam Kurikulum Merdeka, penilaian dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya melalui ujian akhir, tetapi juga dengan memperhatikan proses pembelajaran siswa sepanjang tahun. Penilaian dapat berbentuk tes tertulis, proyek, penugasan, dan observasi.
  4. Diferensiasi: Kurikulum Merdeka mengakui perbedaan kemampuan dan minat siswa, sehingga penilaian bersifat lebih fleksibel dan berfokus pada pengembangan potensi individu.

 

Tujuan utama dari rapor Kurikulum Merdeka adalah memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang perkembangan siswa, bukan hanya dari segi akademik, tetapi juga dari aspek moral, sosial, dan keterampilan hidup.

 

Rapor Kurikulum Merdeka adalah laporan hasil belajar peserta didik berdasarkan kurikulum yang diterapkan di Indonesia melalui Program Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini memberikan fleksibilitas kepada guru untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid, termasuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kompetensi secara lebih holistik. Dalam rapor ini, penilaian berfokus pada beberapa aspek utama:

 

Capaian Pembelajaran: Meliputi pencapaian siswa dalam berbagai mata pelajaran sesuai dengan standar kompetensi yang diatur oleh Kurikulum Merdeka. Capaian ini lebih berorientasi pada pengembangan kompetensi yang mendalam.

 

Profil Pelajar Pancasila: Ini adalah bagian dari evaluasi yang mengukur ketercapaian karakter dan sikap siswa berdasarkan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, kemandirian, dan kebhinekaan.

 

Penilaian Proses dan Hasil: Dalam Kurikulum Merdeka, penilaian dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya melalui ujian akhir, tetapi juga dengan memperhatikan proses pembelajaran siswa sepanjang tahun. Penilaian dapat berbentuk tes tertulis, proyek, penugasan, dan observasi.

 

Diferensiasi: Kurikulum Merdeka mengakui perbedaan kemampuan dan minat siswa, sehingga penilaian bersifat lebih fleksibel dan berfokus pada pengembangan potensi individu.

 

Tujuan utama dari rapor Kurikulum Merdeka adalah memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang perkembangan siswa, bukan hanya dari segi akademik, tetapi juga dari aspek moral, sosial, dan keterampilan hidup.

 

Manfaat rapor Kurikulum Merdeka bagi siswa dan orang tua cukup signifikan, karena format dan pendekatannya yang lebih holistik dan fleksibel. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:

 

Bagi Siswa:

  1. Penilaian Lebih Holistik: Rapor tidak hanya menilai hasil akademik, tetapi juga perkembangan karakter, kreativitas, dan keterampilan lain yang relevan dengan Profil Pelajar Pancasila. Ini membantu siswa merasa lebih diapresiasi dalam berbagai aspek, bukan hanya nilai angka. 
  2. Mengembangkan Potensi Individu: Kurikulum Merdeka memungkinkan siswa berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya. Rapor ini mencerminkan perjalanan belajar mereka secara lebih personal, mendorong mereka untuk menemukan minat dan potensi diri tanpa terlalu fokus pada kompetisi akademis.. 
  3. Meningkatkan Kemandirian: Karena Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran berbasis proyek dan pengembangan karakter, siswa dilatih untuk lebih mandiri dalam belajar dan mengambil tanggung jawab atas proses belajarnya sendiri..
  4. Umpan Balik yang Lebih Detail: Siswa mendapatkan umpan balik yang lebih komprehensif mengenai kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan. Ini membantu mereka memahami aspek mana yang harus lebih diperhatikan dalam proses pembelajaran.

 

Bagi Orang Tua:

  1. Pemahaman Lebih Mendalam tentang Perkembangan Anak: Rapor ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang perkembangan anak dalam berbagai aspek, termasuk karakter dan keterampilan sosial. Orang tua dapat melihat kemajuan anak mereka bukan hanya dari sisi akademik, tetapi juga dari sudut pandang pengembangan karakter dan kompetensi lain.
  2. Dukungan untuk Pembelajaran Anak: Dengan pemahaman yang lebih menyeluruh mengenai kekuatan dan kelemahan anak, orang tua dapat lebih tepat dalam memberikan dukungan di rumah, baik dalam aspek pembelajaran akademik maupun dalam pengembangan karakter dan keterampilan hidup.
  3. Keterlibatan Aktif dalam Pendidikan Anak: Rapor Kurikulum Merdeka memungkinkan orang tua untuk lebih aktif terlibat dalam mendampingi perkembangan anak. Umpan balik yang lebih rinci dari guru membantu orang tua untuk terlibat dalam proses pembelajaran dengan cara yang lebih efektif.
  4. Mengurangi Stres pada Anak dan Orang Tua: Karena penekanan bukan hanya pada nilai ujian akhir, tetapi pada proses pembelajaran dan pengembangan kompetensi secara menyeluruh, tekanan untuk meraih nilai tinggi berkurang. Hal ini membantu menciptakan lingkungan yang lebih positif baik di rumah maupun di sekolah.

 

Secara keseluruhan, rapor Kurikulum Merdeka memberikan informasi yang lebih komprehensif tentang kemajuan siswa, baik dalam aspek akademik maupun non-akademik, yang dapat membantu siswa dan orang tua untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan pendidikan yang lebih luas dan seimbang.

 

Penyusunan Rapor Kurikulum Merdeka memerlukan pendekatan yang lebih fleksibel dan komprehensif, karena penilaian didasarkan pada pencapaian pembelajaran siswa yang mencakup aspek akademik dan non-akademik. Berikut adalah langkah-langkah dan panduan dalam menyusun rapor Kurikulum Merdeka:

 

1. Menentukan Indikator Pencapaian Pembelajaran

Sebelum menyusun rapor, guru perlu mengidentifikasi dan merumuskan indikator pencapaian pembelajaran sesuai dengan capaian pembelajaran yang sudah ditentukan dalam Kurikulum Merdeka. Indikator ini mencakup kompetensi inti yang harus dicapai oleh siswa dalam setiap mata pelajaran, baik kompetensi pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.

2. Penilaian Berbasis Proses dan Hasil

Penilaian dalam Kurikulum Merdeka tidak hanya didasarkan pada hasil ujian akhir, tetapi juga berbasis proses. Artinya, guru perlu melakukan observasi, penilaian kinerja (performance assessment), dan penilaian berbasis proyek (project-based assessment) selama proses pembelajaran berlangsung.

Gunakan berbagai metode penilaian, seperti: Tes tertulis dan lisan; Tugas dan proyek; Portofolio yang menunjukkan perkembangan hasil kerja siswa, dan Observasi langsung untuk mengevaluasi sikap, kolaborasi, dan kemandirian siswa.

3. Evaluasi Profil Pelajar Pancasila

Salah satu komponen penting dalam rapor Kurikulum Merdeka adalah penilaian terhadap Profil Pelajar Pancasila. Guru harus mengevaluasi sejauh mana siswa mengembangkan enam dimensi profil ini yang mencakup: Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; Berkebinekaan global; Gotong royong; Mandiri; Bernalar kritis; dan Kreatif.

Evaluasi ini bisa dilakukan melalui observasi, catatan perkembangan, atau tugas-tugas yang terkait dengan pengembangan karakter.

4. Menggunakan Rubrik Penilaian yang Jelas

Setiap penilaian harus menggunakan rubrik penilaian yang jelas, sehingga siswa dan orang tua bisa memahami kriteria apa yang digunakan untuk menilai capaian pembelajaran siswa.

Rubrik ini harus memuat aspek-aspek spesifik yang dinilai, tingkat pencapaian yang diharapkan, dan deskripsi dari setiap tingkat pencapaian (misalnya: sangat baik, baik, cukup, dan perlu perbaikan).

5. Mencatat Kemajuan Siswa secara Rutin

Guru perlu mencatat perkembangan setiap siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Catatan ini menjadi dasar dalam menyusun rapor.

Format pencatatan bisa berupa buku catatan harian, jurnal guru, atau portofolio siswa yang berisi kumpulan tugas dan proyek.

6. Menyusun Deskripsi Kemajuan Belajar

Pada bagian rapor, tidak hanya berupa angka atau nilai, tetapi juga deskripsi tentang perkembangan siswa. Deskripsi ini mencakup:

Kemajuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Keterampilan yang sudah dikuasai dan yang masih perlu ditingkatkan.

Sikap dan karakter siswa selama proses pembelajaran.

Deskripsi ini ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh orang tua dan siswa, serta memberikan saran untuk peningkatan ke depannya.

7. Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif

Selain deskripsi, rapor juga harus menyertakan umpan balik yang membangun. Umpan balik ini harus memberikan panduan yang jelas tentang apa yang sudah dilakukan dengan baik oleh siswa dan area mana yang perlu diperbaiki, dengan saran yang spesifik untuk pengembangan lebih lanjut.

8. Penilaian Akhir dan Rekapitulasi

Setelah semua penilaian terkumpul, lakukan rekapitulasi hasil belajar siswa berdasarkan tahap pencapaian belajar. Pastikan nilai yang diberikan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dan mencerminkan perkembangan siswa secara menyeluruh.

Gunakan skala atau tingkatan yang sesuai, misalnya: Sangat Baik (A), Baik (B), Cukup (C), atau Perlu Bimbingan (D).

9. Pengisian Format Rapor

Format rapor Kurikulum Merdeka pada umum yang mencakup: Identitas siswa; Mata pelajaran dan capaian pembelajaran; Penilaian kualitatif dan kuantitatif.; Deskripsi Profil Pelajar Pancasila; Umpan balik dan rekomendasi.

Guru perlu mengisi setiap kolom sesuai dengan pencapaian siswa selama periode tertentu (semester atau tahunan).

 

10. Komunikasi dengan Orang Tua

Setelah rapor selesai disusun, guru sebaiknya mengadakan pertemuan dengan orang tua untuk menjelaskan hasil rapor. Ini memberikan kesempatan bagi orang tua untuk memahami perkembangan anak mereka dan berdiskusi dengan guru mengenai langkah-langkah selanjutnya.

Dengan langkah-langkah tersebut, rapor Kurikulum Merdeka dapat memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang kemampuan, karakter, dan perkembangan siswa, sehingga dapat digunakan sebagai panduan untuk meningkatkan proses pembelajaran ke depannya.



Berikut kami Bagikan link downlaod Aplikasi Rapor Kurikulum Merdeka SD Tahun 2024 2025, silahkan disesuaikan dengan Kearifan Lokal daerah masing masing :


APLIKASI RAPORT IKM SEMESTER 2


Aplikasi Rapor Kurikulum Merdeka jejnjang SD Fase A (Unduh Disini)
Aplikasi Raport Kurikulum Merdeka jejnjang SD Fase Fase B dan C (Unduh Disini)

Demikian Kami Sampaikan Aplikasi Rapor Excel Kurikulum Merdeka SD Tahun 2024 2025, Semoga Bermanfaat . 


= Baca Juga =


Post a Comment

Previous Post Next Post
Free site counter


































Free site counter