FGI
HASIL PENELITIAN MENUNJUKKAN BAHWA ANAK YANG TERBIASA MAIN GAME DAPAT MENGAMBIL KEPUTUSAN CEPAT DAN BERANI.
Sopo berani mengadakan
penelitian hubungan Game dengan hasil belajar? Ini dia salah satu referensinya. Permainan di layar
elektronik, seperti game online atau play station bila penggunaan dan penerapannya
tepat bisa memberikan dampak positif kepada anak. Bahkan bisa dirancang khusus
sebagai media pembelajaran yang efektif bagi perkembangan kognitif, motorik
maupun sosial-emosional.
Hal itu dikatakan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan. Di mana sebuah studi
menemukan, anak yang terbiasa main game sesuai umurnya, ternyata mereka bisa
mengambil keputusan cepat dan berani.
Tetapi sebaliknya, jika
anak-anak memainkan permainan untuk orang dewasa, itu bisa menimbulkan dampak
negatif. Mereka akan kecanduan karena adrenalin yang terpacu dan bisa
berperilaku brutal.
"Game itu tergantung
cara penggunaannya. Jangan anti game, jangan juga buta pro game," ujar
Anies di Jakarta, Senin (25/4).
Lagi pula sambung Anies,
tidak semua game memiliki karakteristik yang cocok untuk dimainkan anak semua
umur. Nah di sinilah, mantan rektor Universitas Paramadina ini meminta orang
tua mengambil alih.
"Orang tua perlu tahu
dan peduli bahwa ada sistem rating yang memberi peringatan pembelinya, tentang
kecocokan konten untuk dimainkan anak usia tertentu. Sehingga supaya anak-anak
terhindar dari dampak buruknya,” papar Anies.
Anies berharap para orang
tua menyadari tentang pengkategorian game ini, serta membimbing dan terlibat
bersama anak-anaknya memilih game yang cocok bagi mereka.
Tujuannya agar anak memiliki
media literacy-kemampuan untuk melek media. Serta memahami alat dan konten yang
mereka gunakan dan mampu memilih mana yang tepat dan berpengaruh positif.
Sumber: jpnn
Tidak ada komentar