Pegertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan
sebagai perantara atau pe-ngantar. Menurut Heinich, Molenda, dan Russel (dalam Instructional
Media, 1990) diungkapkan bahwa media ”is a channel of communication. Derived
from the latin word for “between”, the term refers “to anything that carries
information between a source and a receiver.
Selain itu, media pembelajaran juga dapat
diartikan sebagai suatu alat yang dapat membantu siswa supaya terjadi proses
belajar. Dengan menggunakan media pembelajaran diharap-kan siswa akan dapat
memperoleh berbagai pengalaman nyata, sehingga ma-teri pelajaran yang
disampaikan dapat diserap dengan mudah dan lebih baik.
Penggunaan media dalam pembelajaran
didasarkan pada konsep bahwa belajar dapat ditempuh melalui berbagai cara,
antara lain: dengan mengalami secara langsung (melakukan dan berbuat), dengan
mengamati orang lain, dan dengan membaca serta mendengar.
Kedudukan media dalam pembelajaran sangat
penting bahkan sejajar dengan metode pembelajaran, karena metode yang digunakan
dalam proses pembelajaran biasanya akan menuntut media apa yang dapat
diintegrasikan dan diadaptasikan dengan kondisi yang dihadapi.
Jenis-jenis Media Pembelajaran
Secara umum media berciri-kan tiga unsur
pokok, yaitu: suara, visual, dan gerak. Menurut Rudy Brets, ada 7 (tujuh)
klasifikasi media pembelajaran, yaitu:
- Media audio visual gerak, seperti: film suara, pita video, film televisi.
- Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, dsb.
- Audio semi gerak seperti: tulisan jauh bersuara.
- Media visual bergerak, seperti: film bisu.
- Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, slide bisu.
- Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio.
- Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri.
Adapun menfaat penggunaan media dalam suatu
kegiatan pembelajaran adalahsebagai berikut:
- Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang di-miliki para siswa.
- Media yang disajikan dapat melampaui batasan ruang kelas.
- Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.
- Media yang disajikan dapat menghasilkan keseragaman pengamatan siswa.
- Secara potensial, media yang disajikan secara tepat dapat menanamkan konsep dasar yang kongkrit, benar, dan berpijak pada realitas.
- Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
- Media mampu membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar.
- Media mampu memberikan belajar secara integral dan menyeluruh dari yang kongkrit ke yang abstrak, dari seserhana ke rumit.
Adapaun kriteria pemilihan yang harus
diperhatikan dalam memilih media pembelajaran antara lain:
- Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
- Dukungan terhadap isi bahan pengajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
- Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.
- Keterampilan guru menggunakannya, artinya secanggih apapun sebuah media apabila tidak tahu cara menggunakanya maka media tersebut tidak memiliki arti apa-apa.
- Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siwa selama pengajaran berlangsung.
- Memilih media pembelajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, se-hingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para sis-wa.
Prosedur Pemilihan Media
Dalam pemilihan media setidaknya ada tiga
prinsip yang harus diperhatikan, yakni
- kompetensi dasar dan indikator apa yang akan dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran ataupun diklat. Dari kajian kompetensi dasar dan indikator tersebut bisa dianalisis media apa yang cocok guna mencapai tujuan tersebut.
- materi pembelajaran (instructional content), yaitu bahan atau kajian apa yang akan diajarkan pada program pembelajaran tersebut. Pertim-bangan lainnya, dari bahan atau pokok bahasan tersebut sampai sejauh mana kedalaman yang harus dicapai, dengan demikian kita bisa mempertimbang-kan media apa yang sesuai untuk penyampaian bahan tersebut.
- familiaritas media dan karakteristik siswa/guru, yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri media yang akan digunakan. Hal lainnya karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif (kualitas, ciri, dan kebiasa-an lain) dari siswa terhadap media yang akan digunakan.
- adanya sejumlah media yang bisa diperbandingkan karena pemilihan media pada dasarnya adalah proses pengambilan keputusan dari sejumlah media yang ada ataupun yang akan dikembangkan.
Berkaitan dengan perancangan media ada tiga
tahap utama yang harus dilakukan, yaitu:
- define (pembatasan), dalam fase ini menyangkut rumusan tuju-an, rancangan media apa yang akan dikembangkan, beberapa persiapan awal dalam perancangan media yang menyangkut: bahan, materi, dana, serta aspek perancangan lainnya.
- develop (pengembangan), dalam fase ini sudah dimulai proses pembuatan media yang akan dikembangkan, sesuai dengan fase pertama.
- evaluation (evaluasi), yaitu fase terakhir untuk menilai media yang sudah dikembangkan/dibuat, setelah melalui tahap uji coba, revisi, kaji-an dengan pihak lain.
Selain pertimbangan di atas, dalam memilih
media pembelajaran yang te-pat dapat kita rumuskan dalam satu kata ACTION,
yaitu akronim dari access, cost, technology, interactivity, organization, dan novelty.
1. Access
Kemudahan akses
menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media. Apakah media yang kita
perlukan itu tersedia, mudah, dan dapat dimanfaat-kan oleh murid? Misalnya,
kita ingin menggunakan media internet, perlu di-pertimbangkan terlebih dahulu
apakah ada saluran untuk koneksi ke internet? Akses juga menyangkut aspek
kebijakan, misalnya apakah murid diijinkan untuk menggunakannya? Komputer yang
terhubung ke internet jangan hanya digunakan untuk kepala sekolah, tapi juga
guru, dan yang lebih penting untuk murid. Murid harus memperoleh akses.
2. Cost
Biaya juga harus
dipertimbangkan. Banyak jenis media yang dapat men-jadi pilihan kita. Media
canggih biasanya mahal. Namun, mahalnya biaya itu harus kita hitung dengan
aspek manfaatnya. Semakin banyak yang menggu-nakan, maka unit cost dari sebuah
media akan semakin menurun.
3. Technology
Mungkin saja kita
tertarik kepada satu media tertentu,
namun perlu di-perhatikan apakah teknologinya tersedia dan mudah menggunakannya?
Mi-salnya kita ingin menggunakan media audio visual di kelas. Perlu kita
pertim-bangkan, apakah ada listrik, voltase listrik cukup dan sesuai?
4. Interactivity
Media yang baik
adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Setiap
kegiatan pembelajaran yang anda kembangkan ten-tu saja memerlukan media yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
5. Organization
Pertimbangan yang
juga penting adalah dukungan organisasi. Misalnya, apakah pimpinan sekolah atau
yayasan mendukung? Bagaimana pengorgani-sasiannya. Apakah di sekolah ini
tersedia satu unit yang disebut pusat sumber belajar?
6. Novelty
Kebaruan dari media
yang dipilih juga harus menjadi pertimbangan. Media yang lebih baru biasanya
lebih baik dan lebih menarik bagi siswa.
Konsultasi dan Pembuatan Aplikasi Multimedia Pembelajaran Interaktif
ردحذفTelp/SMS/WA. 0815 797 4549
www.pscindonesia.com