FGI
Penelitian
Cara Pengujian Hipotesis Penelitian Korelasi
Penelitian korelasi biasanya ditujukan untuk menguji hubungan antara variabel X (variabel bebas) dengan variabel Y atau variabel terikat atau menguji hubungan atau korelasi antara variabel independent atau variabel bebas dengan varibael dependent atau variabel terikat.
Contoh permasalahan yang
diuji dalam penelitian korelasi
- Hubungan antara penggunaan metode pembelajaran dengan prestasi belajar siswa (hubungan antara x dengan y)
- Hubungan antara antara penggunaan metode dan media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa (hubungan antara X1 dan X2 dengan Y). Kenapa ada X1 dan X2 ? karena contoh tersebut ada jenis variabel bebas.
- Hubungan antara penggunaan metode dan media pembelajar serta motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa (hubungan antara X1, X2 dan X3 dengan Y). Kenapa ada X1, X2 dan X3? karena contoh tersebut ada jenis variabel bebas.
Lalu bagaimana mengolah data
atau menguji hipotesis penelitian korelasi atau hubungan. Ini tergantung dari hipotesis
yang diinginkan atau yang telah dibuat. Umumnya terdapat tiga jenis hipotesis
yang sering digunakan dalam penelitian korelasi, yakni
- Hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan antara variabel x dan y
- Hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara variabel x dan y
- Hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan yang linear antara variabel x dan y
Misalnya
- Terdapat korelasi atau hubungan antara penggunaan metode pembelajaran dengan prestasi belajar siswa (hubungan antara x dengan y)
- Terdapat korelasi atau hubungan yang signifikan antara penggunaan metode pembelajaran dengan prestasi belajar siswa (hubungan antara x dengan y)
- Terdapat korelasi atau hubungan yang linear antara penggunaan metode pembelajaran dengan prestasi belajar siswa (hubungan antara x dengan y)
Bagaimana cara menguji
hipotesis jenis penelitian korelasi atau hubungan? Sebelum diuraikan cara menguji
hipotesis penelitian korelasi terlebih dahulu akan dijelaskan syarat yang harus
dipenuhi agar pengujian dapat dilakukan, yakni:
- Data harus Normal atau Uji Normalitas
- Data harus linear atau Uji Linearitas
Kedua persyaratan itu mutlak
dilakukan dalam penelitian korelasi atau hubungan. Bisa juga ditambahkan dengan
Uji homogenitas. Namun dalam penelitian korelasi, uji homogenitas bukan syarat
penting. Umumnya pengujian kehomogenan digunakan pada pengujian hipotesis
penelitian untuk uji beda
Uji normalitas bertujuan
untuk menguji apakah data baik variabel independent maupun variabel dependent terdistribusikan
secara normal atau tidak. Untuk pengujian normalitas menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test yang
merupakan hasil koreksi pengujian Lilliefors. Dengan menggunakan taraf
signifikansi @ =5% maka ketentuan mengenai kenormalan data
diindikasikan dengan:
- Nilai Asymp. Sig. atau probabilitas lebih besar dari 0.05 (Sig.> 0.05) yang artinya data terdistribusi secara normal
- Nilai Asymp. Sig. atau probabilitas lebih kecil dari 0.05 (Sig.< 0.05) yang artinya tidak terdistribusi secara normal.
Uji Linearitas
Uji linearitas hubungan
dilakukan untuk membuktikan apakah variabel bebas mempunya hubungan yang linear
dengan variabel terikat. Nater dan Wasserman (1974) menyatakan bahwa uji
linearitas dilakukan dengan menguji taraf keberartian equation of linierity dari
hubungan linearitas tersebut. Linieritas menunjukan variasi hubungan linier
dari kedua variabel yang diuji. Dengan menggunakan taraf signifikansi @ =5% maka ketentuan mengenai linieritas
variabel bebas dan terikat pada program SPSS diindikasikan dengan:
- Nilai Sig. atau probabilitas lebih besar dari 0.05 (Sig. > 0.05) mengindikasikan tidak ada hubungan linier (non linier) antara kedua variabel yang diuji
- Nilai Sig. atau probabilitas lebih kecil dari 0.05 (Sig.< 0.05) mengindikasikan ada hubungan linier antara kedua variabel yang diuji
Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan
untuk mencari tahu apakah dari beberapa kelompok data penelitian memiliki
varians yang sama atau tidak. Perhitungan uji homogenitas menggunakan software
SPSS adalah dengan Uji Levene statistics. Dengan menggunakan taraf signifikansi
@ =5% maka ketentuan mengenai homogenitas data
diindikasikan dengan:
- Nilai Sig. atau probabilitas lebih besar dari 0.05 (Sig.> 0.05) yang artinya data penelitian homogen
- Nilai Sig. atau probabilitas lebih kecil dari 0.05 (Sig.< 0.05) yang artinya data penelitian tidak homogen
Pengujian Hipotesis
Analisis data penelitian untuk
menguji hipotesis korelasi menggunakan analisis korelasi pada model regresi (persamaan
regresi). Umumnya analisis regresi untuk penelitian keprilakuan menggunakan
nilai-nilai korelasi untuk pengujian hipotesis bukan koefesien regresinya. Pada
analisis regresi terdapat dua hasil yaitu model hubungan (korelasi) dan model
prediksi (forecast) yaitu koefisien parameter-parameter dalam persamaan
regresi.
Jika peneliti hanya ingin
mengetahui hubungan antara variabel X dan Y sesungguhnya pengujian hipotesis
cukup dilakukan dengan mengetahui korelasi antara variabel tersebut dengan
menggunakan rumus Koefisien Korelasi Produk-Moment Pearson (Pearson
Product-Moment Corelation Coeficient).
Jika dilakukan pengujian
dengan SPSS maka ketentuan yang digunakan adalah
- Nilai Sig. atau probabilitas lebih kecil dari 0.05 (Sig.< 0.05) yang artinya terdapat korelasi/hubungan
- Nilai Sig. atau probabilitas lebih besar dari 0.05 (Sig.> 0.05) yang artinya tidak terdapat korelasi/hubungan
Bagaimana jika hiptesisnya
menyatakan terdapat hubungan yang signifikan
antara variabel X dan Y atau antara X1 dengan Y dan sejenisnya? Untuk jenis
hipotesis tersebut juga dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi pada
model regresi (persamaan regresi) dan menggunakan nilai-nilai korelasi untuk
pengujian hipotesis.. Pada analisis regresi terdapat dua hasil yaitu model
hubungan (korelasi) dan model prediksi (forecast) yaitu koefisien
parameter-parameter dalam persamaan regresi. Pada jenis hipotesis tersebut
(terdapat hubungan yang signfikan) lebih cocok menggunkan output koefisien
korelasi yang menyatakan hubungan antar variabel dalam penelitian dengan
pengujian signifikansi T test statistik pada masing-masing nilai koefisien
korelasi yang di hasilkan dalam regresi..
Jika kita melakukan
pengujian dengan SPSS bisa menggunakan fasilitas analisis regresi. Output yang
dibutuhkan dari pengujian tersebut adalah Tabel Correlations dan Tabel Coefficients.
Tabel Correlations menunjukan nilai koefisien korelasi antara variabel bebas
(X) dan variabel terikat (Y) juga nilai pengujian signifiknasi statistik (Sig.
(1-tailed) pengujian satu arah sebagaimana di hipotesiskan yaitu koefisien
korelasi yang diharapkan signifikan. Dengan menggunakan taraf signifikansi @ =5% (atau umumnya peneliti menggunakan tingkat
kepercayaan 95%) maka ketentuan mengenai pengujian hubungan antar dua variabel
diindikasikan dengan:
- Nilai Sig. atau probabilitas lebih kecil dari 0.05 (Sig. < 0.05) yang artinya terdapat hubungan positif yang signifikan.
- Nilai Sig. atau probabilitas lebih besar dari 0.05 (Sig. > 0.05) yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan.
Selain dapat dihitung nilai
statistik uji koefisien korelasi product moment dengan ketentuan seperti di
atas dapat pula dilakukan dengan uji-t. Dengan ketentuan
- T hitung lebih besar dari T tabel yang artinya terdapat ada hubungan yang signifikan.
- T hitung lebih kecil dari T tabel yang artinya TIDAK terdapat ada hubungan yang signifikan.
NB: nilai t hitung dalam SPSS dapat dilihat dari hasil analisis regresi Tabel Coefficients
Namun apabila yang diuji
berupa hipotesis korelasi berganda, misalnya hubungan X1, X2 dengan Y atau
hubungan antara X1, X2, dan X3 dengan Y maka harus dihitung dengan uji F. Dengan
ketentuan:
- F hitung lebih besar dari F tabel yang artinya terdapat ada hubungan yang signifikan.
- F hitung lebih kecil dari F tabel yang artinya TIDAK terdapat ada hubungan yang signifikan.(nilai F hitung dalam SPSS dapat dilihat dari hasil analisis regresi Tabel ANOVA,
keren.... terimakasih, ini sangat membantu :)
BalasHapusapa bisa saya minta judul buku yang dipakai untuk penulisan artikel ini beserta pegarang dan tahunnya?
BalasHapusterimakasih
tulisannya kereen.. sesuai dengan materi kuliah yang saya pelajari , namun masih belum menemukan langkah untuk menguji kesamaan/kesejajaran dua model regresi ya.. mhon bantuannya, terimaksih.
BalasHapusKami menyediakan layanan jasa bantuan untuk melakukan analisis data Dengan ANATES, SPSS, AMOS
BalasHapusLISREL, EVIEWS, SMARTPLS, DEA. Olah Data Semarang (Timbul Widodo).
WhatsApp : 085227746673.
PIN BB : D04EBECB.
IG : @olahdatasemarang
Channel Youtube
https://www.youtube.com/channel/UCoUMs_wRk0XxekZDrJVRdGw
backsoundnya kerennn...
BalasHapus