PENGERTIAN KETERAMPILAN MENYIMAK

Salah satu aspek keterampilan yang perlu disajikan dalam pengajaran bahasa Indonesia adalah keterampilan menyimak. Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa, diantara empat keterampilan berbahasa lainnya seperti membaca, menulis, dan berbicara.Menurut A. Tarmizi Ramadhan dalam PTK Nyoman Mardhana menuliskan bahwa kegiatan menyimak berperan penting dalam pengembangan kemampuan berbahasa seseorang terutama para peserta didik. Namun, proses menyimak sangat membutuhkan konsentrasi penuh dari siswa, sebab proses ini berbeda dengan mendengar atau mendengarkan.

Pendapat Tarigan (1994:27) menyebutkan bahwa pada kegiatan mendengar mungkin saja si pendengar tidak memahami apa yang didengar. Pada kegiatan mendengarkan sudah ada unsur kesengajaan, tetapi belum diikuti unsur pemahaman karena itu belum menjadi tujuan. Kegiatan menyimak mencakup mendengar, mendengarkan, dan disertai usaha untuk memahami bahan simakan. Oleh karena itu menurut Nyoman Merdhana dalam hasil laporan PTK,  bahwa dalam kegiatan menyimak ada unsur kesengajaan, perhatian dan pemahaman, yang merupakan unsur utama dalam setiap peristiwa menyimak.

Menurut pendapat Rost dalam PTK Nyoman Merdhana bahwa faktor faktor yang penting dalam keterampilan menyimak dalam kelas adalah peserta didik menuliskan butir-butir penting dalam simakan terutama yang berhubungan dengan bahan simakan.

Pendapat lain menurut Tarigan bahwa faktor-faktor penting dalam menyimak adalah :
1)   Membedakan antara bunyi fenomis
2)   mengingat kembali kata- kata
3)   Mengidentifikasi tata bahasa dari sekelompok kata
4)   Mengidentifikasi bagian-bagian pragmatik, ekspresi
5)   Menghubungkan tanda-tanda intonasi, memperkirakan dan menjelaskan  
6)   makna yang terkandung dalam isi wacana
7)   Mengulang ide-ide penting, dan kata –kata penting

Menurut A. Tarmizi ramadhan bahwa keberhasilan menyimak dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan . Misalnya minimnya fasilitas (tidak ada laboratorium), atau mungkin situasi dan suasana menyimak kurang nyaman (kelas yang berisik,ruangan yang tidak telalu lebar).


Oleh karena itu,dalam rangka membantu peserta didk mencapai hasil yang optimal dalam belajar, pelaksanaan atau proses pembelajaran dituntut agar interaktif, inspiratif, menyenangkan, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup bagi peserta didik untuk lebih kreatif, dan mandiri sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bhwa untuk mencpai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran, pasti dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Maka, untuk mengatasi masalah- masalah tersebut diselenggarakanlah program pembelajaran remedial atau perbaikan.


= Baca Juga =



Tidak ada komentar