FGI
Penelitian
Contoh Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas 6 SD
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Tugas
seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa tidaklah mudah.
Guru harus memiliki berbagai kemampuan yang dapat menunjang tugasnya agar
tujuan pendidikan dapat dicapai. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh
seorang guru dalam meningkatkan kompetensi profesinya ialah kemampuan
mengembangkan metode pembelajaran.
Dalam
mengembangkan metode pembelajaran seorang guru harus dapat menyesuaikan antara
metode yang dipilihnya dengan kondisi siswa, materi pelajaran, dan sarana yang
ada. Oleh karena itu, guru harus menguasai beberapa jenis metode pembelajaran
agar proses belajar mengajar berjalan lancar dan tujuan yang ingin dicapai
dapat terwujud.
Berdasarkan
pengalaman penulis di lapangan, khususnya dalam pembelajaran PKn di
daerah-daerah yang sumber daya manusianya masih kurang, guru mengalami
kesulitan dalam mengembangkan metode pembelajaran ceramah bervariasikan tanya
jawab. Siswa lebih banyak pasif dan merasa takut bila guru mengajukan pertanyaan
baik secara lisan maupun tertulis. Ini pun terjadi di SD Negeri Mulyasari 1 pada kelas VI. Dari jumlah siswa 20 orang
yang mengikuti post tes pada materi Negara-negara ASEAN dengan metode ceramah
bervariasikan tanya jawab sederhana, ternyata hanya 9 orang yang dapat
dinyatakan lulus (45%) dan sisanya sekitar 11 orang yang dinyatakan belum lulus
(55%). (Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di lampiran).
Data
tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar PKn pada kelas VI dalam materi
Negara-negara ASEAN dapat dinyatakan belum tuntas. Ketidaktuntasan tersebut
terlihat dari bukti prosentase kelulusan seluruh siswa hanya mencapai 45%.
Prosentase tersebut jauh dari prosentase ideal antara 80% - 100%. Bahkan
prosentase kelulusan tersebut ternyata lebih kecil daripada prosentase
ketidaklulusan. Oleh karena itu, untuk kasus tersebut perlu diadakan perbaikan
proses pembelajaran melalui kegiatan penelitian tindakan kelas.
Dalam
rangka meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI tersebut, tentunya guru
dituntut merancang metode pembelajaran yang lebih tepat dan variatif.
Berdasarkan kenyataan itulah penulis (guru) mencoba mengadakan PTK melalui
penerapan model questioning dengan
teknik round card.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah tersebut di atas, untuk meningkatkan hasil belajar PKn
dapat dilakukan berbagai upaya :
1.
Apakah
Penggunaan tanya jawab dengan teknik round card dapat meningkatkan hasil
belajar siswa ?
2.
Apakah
penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan motivasi siswa
?
3.
Apakah
kapasitas guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?
4.
Apakah
lingkungan sekolah dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?
C.
Pembatasan dan Rumusan Masalah
1.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah sebagaimana dikemukakan di atas, banyak faktor unduk
meningkatkan hasil belajar siswa. Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan
penguasaan teori, dalam penelitian akan dibatasi pada masalah penggunaan model questioning teknik round card
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
pembatasan masalah di atas, dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :
a. Bagaimanakah model questioning teknik round card
dapat meningkatkan hasil belajar PKn di Kelas VI ?
b. Apakah penggunaan model questioning teknik round card
dapat meningkatkan hasil belajar PKn di Kelas VI ?
D.
Tujuan Penelitian
Tujuan
kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk :
1. Menerapkan model questioning dengan teknik round
card untuk meningkatkan hasil belajar PKn di Kelas VI.
2. Meningkatkan hasil
belajar PKn di kelas VI melalui model
questioning dengan teknik round card.
E.
Manfaat Penelitian
Adapun
manfaat yang diharapkan dari kegiatan penelitian tindakan kelas ini adalah :
1. Bagi guru : Guru
dapat mengetahui metode pembelajaran yang bervariasi untuk memperbaiki dan
meningkatkan sistem pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas.
2. Bagi siswa : Hasil
penelitian ini dapat bermanfaat bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar PKn
di kelas VI.
3. Bagi sekolah : Hasil
penelitian ini membantu sekolah untuk meningkatkan mutu proses hasil belajar
siswa dalam pembelajaran PKN
METODOLOGI PENELITIAN
Pembahasan metode
penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berarti memaparkan setting
penelitian, persiapan penelitian, siklus penelitian, teknik pengumpulan data
dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini.
A.
Setting Penelitian
Setting penelitian tindakan
kelas ini adalah sebagai berikut :
1)
Lokasi
Penelitian : SD Negeri Mulyasari 1
2)
Subjek
Penelitian (sampel) : Siswa Kelas VI
3)
Materi
Pelajaran : Negara-negara
ASEAN
4)
Media
yang digunakan : LKS, Buku Paket
dan Peta ASEAN
5)
Lingkungan
fisik sekolah : Pedesaan
6)
Latar
belakang sosial ekonomi
Orang Tua Siswa : Menengah ke bawah
7)
Kemampuan
siswa : sedang
8)
Motivasi
belajar siswa : rendah
9)
Nama
peneliti : Guru Kelas
VI
10)Mitra Peneliti : Guru Kelas V
11)Jadwal/waktu kegiatan : Terlampir
B.
Persiapan Penelitian
Penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas, oleh karenanya penelitian ini tidak
direncanakan sejak awal, tetapi baru direncanakan setelah hasil dari proses belajar
mengajar dirasakan adanya masalah (kurang memuaskan). Langkah-langkah persiapan
setelah dirasakan adanya masalah yang perlu dipecahkan melalui PTK ini adalah :
1.
Melakukan
studi awal dengan melakukan refleksi, yakni kegiatan diskusi dengan beberapa orang
guru terkait (terutama mitra peneliti) dengan permasalahan yang ditemukan.
2.
Membuat
rencana tindakan, meliputi :
a.
Membuat
rencana pembelajaran
b.
Membuat
kesepakatan dengan mitra peneliti
C.
Siklus Penelitian
Jumlah
siklus dalam PTK ini tidak ditentukan sejak awal, tetapi sangat dipengaruhi oleh
data yang diperoleh dan hasil analisisnya. Apabila data yang diperoleh sudah
memuaskan untuk menjawab permasalahan penelitian, maka siklus penelitian
dianggap selesai.
D.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi dan catatan
data lapangan, wawancara, hasil tes dan catatan hasil refleksi/diskusi yang
dilakukan oleh peneliti dan mitra peneliti. Penentuan teknik tersebut didasarkan
ketersediaam sarana dan prasarana dan kemampuan yang dimiliki peneliti dan
mitra peneliti.
Uraian
lebih lanjut mengenai teknik-teknik pengumpulan data tersebut adalah sebagai
berikut :
1.
Observasi dan catatan data lapangan
Observasi
dalam kegiatan PTK merupakan kegiatan pengamatan terhadap aktivitas yang
dilakukan guru (peneliti) selama melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
kelas. Kegiatan ini dilakukan oleh pengamat yang dalam hal ini adalah mitra
peneliti.
Bentuk
kegiatan observasi yang dilakukan dalam PTK ini menggunakan model observasi
terbuka. Adapun yang dimaksud observasi terbuka adalah apabila pengamat atau observer
melakukan pengamatannya dengan mencatatkan segala sesuatu yang terjadi di
kelas.
Hasil
pengamatan dari mitra peneliti selanjutnya dijadikan catatan data lapangan. Hal
ini sesuai dengan pendapat Rochiati Wiriatmaja (2005 : 125) yang menyatakan :
“Sumber informasi yang sangat penting dalam penelitian ini (PTK) adalah catatan
lapangan (field notes) yang dibuat oleh peneliti/mitra peneliti yang
melakukan pengamatan atau observasi”.
2.
Wawancara
Wawancara
menurut Denzim dalam Rochiati Wiriaatmaja (2005:117) adalah
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang
dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang
perlu.
Dalam PTK
ini kegiatan wawancara dilakukan oleh peneliti dan dibantu mitra peneliti
kepada beberapa orang siswa (sebagai sampel) yang terlibat dalam kegiatan PTK
ini.
3.
Hasil tes
Hasil
tes yang dimaksud adalah hasil berupa nilai yang diperoleh melalui ujian post
tes. Hasil ini dapat dijadikan bahan perbandingan antara hasil post terdahulu
dengan hasil post sebelumnya.
4.
Catatan hasil refleksi
Adapun yang
dimaksud catatan hasil refleksi adalah catatan yang diperoleh dari hasil
refleksi yang dilakukan dengan melalui kegiatan diskusi antara peneliti dengan
mitra peneliti. Hasil refleksi ini selain dijadikan bahan dalam penyusunan
rencana tindakan selanjutnya juga dapat
digunakan sebagai sarana untuk mengetahui telah tercapai tidaknya tujuan
kegiatan penelitian ini.
E.
Teknik Analisis Data
Analisis
data dalam PTK ini dilakukan sejak awal, artinya analisis data dilakukan tahap
demi tahap atau siklus demi siklus. Hal ini sesuai dengan pendapat Miles dan
Huberman dalam Rochiati Wiriaatmaja (2005 : 139) bahwa model ideal dari
pengumpulan data dan analisis adalah yang secara bergantian berlangsung sejak
awal.
Kegiatan
analisis data akan dilakukan mengacu pada pendapat Rochiati Wiriaatmaja (2005 :
135-151) dengan melakukan catatan refleksi, yakni pemikiran yang timbul pada
saat mengamati dan merupakan hasil proses membandingkan, mengaitkan atau
menghubungkan data yang ditampilkan
HASIL
PENELITIAN
Pada bab ini akan disajikan data hasil penelitian dan hasil analisis data yang diuraikan per siklus penelitian. Adapun jumlah siklus penelitian adalah 2 (dua) siklus. Hal ini disebabkan perolehan data dari 2 (dua) siklus telah memberikan gambaran yang cukup signifikan pencapaian tujuan penelitian. Artinya, data yang diperoleh siklus demi siklus menunjukkan pada peningkatan hasil belajar siswa yang menajdi konsentrasi dalam penelitian ini.
Pada bab ini akan disajikan data hasil penelitian dan hasil analisis data yang diuraikan per siklus penelitian. Adapun jumlah siklus penelitian adalah 2 (dua) siklus. Hal ini disebabkan perolehan data dari 2 (dua) siklus telah memberikan gambaran yang cukup signifikan pencapaian tujuan penelitian. Artinya, data yang diperoleh siklus demi siklus menunjukkan pada peningkatan hasil belajar siswa yang menajdi konsentrasi dalam penelitian ini.
A.
Siklus 1
Pada
siklus ini pembelajaran PKn dengan materi Negara-negara ASEAN membahas mengenai
tokoh-tokoh yang berperan dalam lingkungan negara-negara di kawasan Asia
Tenggara dan peran Indonesia dalam lingkungan Negara-negara Asia.
Perangkat
pembelajaran yang digunakan pada siklus ini silabus dan RPP yang disusun oleh
peneliti berdasarkan hasil refleksi pada tahap perencanaan antara peneliti
dengan litra peneliti (Lampiran II-1).
Berikut
diuraikan langkah pokok kegiatan pembelajaran pada tahap ini sebagai berikut :
1.
Guru
memotivasi siswa dengan menginformasikan materi pembelajaran dan kompetensi yang
harus dicapai serta model pembelajaran yang akan digunakan.
2.
Guru
melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang benua-benua yang ada di dunia.
3.
Siswa
ditugaskan untuk membaca buku pelajaran PKn dengan materi Negara-negara ASEAN.
4.
Guru
membagikan potongan kertas atau semacam kartu kepada siswa.
5.
Guru
meminta siswa menuliskan identitasnya pada kartu yang diberikan dan membuat
sebuah pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang sedang dibahas.
6.
Setelah
selesai, siswa diperintahkan untuk membuat lingkaran kecil di depan ruang kelas
dan disuruh untuk menukarkan potongan kertas yang berisi pertanyaan tersebut kepada
siswa lain disampingnya (bisa dilakukan sambil bernyanyi).
7.
Setelah
semua siswa mendapatkan kartu dari teman lainnya, siswa diperintahkan untuk
kembali ke tempat duduknya masing-masing dan memberikan jawaban pada kartu
tersebut.
8.
Masing-masing
siswa diminta untuk menuliskan identitas dan memberikan jawaban atas pertanyaan
tersebut, serta memberikan tanda cek (Ö) apabila pertanyaan
tersebut perlu dibahas lebih lanjut dan memberi tanda silang (x) apabila pertanyaan
tersebut tidak perlu dibahas.
9.
Guru
meminta siswa untuk mengembalikan potongan kertas tersebut kepada siswa yang
membuat pertanyaan. Perintahkan kepada siswa untuk menilai jawaban dari
temannya (jawaban betul diberi nilai 100). Selanjutnya setiap pertanyaan siswa
yang mendapat tanda cek (Ö) diminta untuk
dibacarakan secara keras.
10.
Berikan
respon atau jawaban atas pertanyaan tersebut, namun terlebih dahulu harus memberikan
kesempatan kepada siswa lain untuk menjawabnya (terutama kepada siswa yang
membuat pertanyaan).
11.
Siswa
menyimpulkan materi pembelajaran di bawah bimbingan guru.
12.
Guru
dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
13.
Guru
melakukan evaluasi pembelajaran.
Data
hasil penelitian berupa data lapangan (hasil pengamatan mitra peneliti) dapat
dilihat pada lampiran II-2 dan II-3, sedangkan hasil wawancara dapat dilihat
pada lampiran II-4.
Hasil
analisis data yang diperoleh pada siklus I terangkum pada tabel berikut ini :
Teknik Pengumpulan
Data
|
Deskripsi
pelaksanaan dan hasil yang diperoleh
|
Analisis Refleksi
|
Observasi
dan data lapangan
|
Pelaksanaan
observasi dilakukan oleh mitra peneliti
Hasil
yang diperoleh yaitu :
- Sebagian besar
siswa terlibat aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. Karena guru melakukan kegiatan
pembelajaran dengan metode yang baru dikenal oleh siswa.
- Keaktifan dan
motivasi siswa dalam membuat dan menjawab pertanyaan yang ada dalam kartu dan
membuka buku paket yang ada.
- Sekalipun keaktifan
dan motivasi siswa sudah tampak, namun kualitas pertanyaan dan jawaban siswa
masih terpaku pada buku, siswa belum mampu menjawab secara lisan tanpa
melihat buku.
Beberapa hal yang masih tampak kurang maksimal
pada siklus ini adalah :
- Pada siswa yang
memiliki latar belakang prestasi siswa yang kurang baik tampak adanya rasa
ketakutan untuk membacakan hasil jawabannya
- Perlu persiapan pada
siswa untuk mempelajari materi tersebut sebelumpelaksanaan kegiatan
pembelajaran.
- Perlunya peningkatan
peningkatan motivasi belajar siswa melalui pemberian hadiah (reward) baik dengan kata-kata maupun dengan memberikan
“bonus” nilai tambah bagi siswa yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan, serta
jawaban yang berkualitas lebih baik.
|
Refleksi
dilakukan dengan cara diskusi antara peneliti dengan mitra peneliti. Diskusi
membicarakan data yang diperoleh melalui observasi (data lapangan), wawancara
dan nilai tes.
Hasil
refleksi pada tahap ini menyimpulkan bahwa kualitas pembelajaran masih perlu
ditingkatkan, melalui :
a.
Pemberian reward atau hadiah guna meningkatkan
kualitas pertanyaan dan jawaban siswa
b.
Satu minggu sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan,
guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca buku pelajaran dan
memberitahukan model pembelajaran yang akan digunakan
|
Wawancara
|
Pada
umumnya responden menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran seperti ini membuat mereka
termotivasi, namun kadang-kadang merasa tegang ketika giliran harus menjawab.
|
|
Hasil
tes
|
Dari
jumlah siswa 20 orang, dengan KKM nilai 60, 12 orang telah memenuhi kriteria lulus,
sedangkan sisanya masih belum memenuhi kriteria kelulusan. Dari 12 orang yang
lulus tersebut, 2 orang telah mencapai kriteria kelulusan standar (sama dengan
atau di atas 75).
|
Simpulan
sementara yang diperoleh dari hasil analisis data tersebut adalah :
1.
Dilihat
dari sisi proses dan hasil pembelajaran telah menunjukkan aktivitas peningkatan
motivasi dan hasil belajar siswa.
2.
Dilihat
dari segi guru itu sendiri terlihat adanya suatu proses optimalisasi tugas dengan
memberikan pembelajaran yang sebaik-baiknya.
3.
Dalam
upaya peningkatan proses pembelajaran sekalipun telah tampak peningkatan kualitas,
namun masih terdapat masih terdapat beberapa hal yang perlu peningkatan
diantaranya :
a)
Sebelum
pelaksanaan pembelajaran dengan teknik round card dilaksanakan, satu
minggu sebelumnya guru memberikan tugas keapda siswa untuk membaca buku pelajaran
dan memberitahukan model pembelajaran yang akan digunakan.
b)
Memberikan
reward kepada siswa dengan cara memberikan nilai tambah bagi siswa yang
mampu membuat pertanyaan dengan baik, siswa yang pertanyaannya tidak dapat dijawab
oleh teman lainnya, dan siswa yang menjawab pertanyaan secara lisan tanpa
membaca buku terlebih dahulu.
Berdasarkan
hasil tersebut di atas, penelitian dan mitra peneliti selanjutnya menyusun perencanaan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya dengan memperhatikan temuan-temuan di
atas.
B.
Siklus 2
Pada
siklus 2 ini, pembelajaran materi Negara-negara ASEAN membahas mengenai peran
Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara dan mengidentifikasi
peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara Asia Tenggara.
Pelaksanaan
kegiatan pembelajaran pada siklus ini menggunakan RPP yang telah dibuat
berdasarkan kesepakatan hasil refleksi pada siklus 1 (lampiran III-1).
Langkah-langkah pokok pembelajaran pada tahap ini relatif sama dengan sebelumnya,
hanya siswa telah diberitahukan satu minggu sebelumnya, yaitu :
1.
Guru
memotivasi siswa dengan menginformasikan materi pembelajaran dan kompetensi
yang harus dicapai serta model pembelajaran yang akan digunakan.
2.
Guru
melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi pelajaran minggu lalu.
3.
Guru
membagikan potongan kertas atau semacam kartu kepada siswa.
4.
Guru
meminta siswa menuliskan identitasnya pada kartu yang diberikan dan membuat
sebuah pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang sedang dibahas.
6.
Setelah
semua siswa mendapatkan kartu dari teman lainnya, siswa diperintahkan untuk
kembali ke tempat duduknya masing-masing dan memberikan jawaban pada kartu
tersebut.
7.
Masing-masing
siswa diminta untuk menuliskan identitas dan memberikan jawaban atas pertanyaan
tersebut, serta memberikan tanda cek (Ö) apabila pertanyaan
tersebut perlu dibahas lebih lanjut dan memberi tanda silang (x) apabila
pertanyaan tersebut tidak perlu dibahas.
8.
Guru
meminta siswa untuk mengembalikan potongan kertas tersebut kepada siswa yang
membuat pertanyaan. Perintahkan kepada siswa untuk menilai jawaban dari temannya
(jawaban betul diberi nilai 100). Selanjutnya setiap pertanyaan siswa yang
mendapat tanda cek (Ö) diminta untuk
dibacarakan secara keras.
9.
Berikan
respon atau jawaban atas pertanyaan tersebut, namun terlebih dahulu harus
memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawabnya (terutama kepada
siswa yang membuat pertanyaan).
10.
Siswa
menyimpulkan materi pembelajaran di bawah bimbingan guru.
11.
Guru
dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
12.
Guru
melakukan evaluasi pembelajaran.
Data
hasil penelitian dapat dilihat pada lampiran III-2. Data tersebut peneliti rangkum
pada tabel di bawah ini :
Teknik Pengumpulan
Data
|
Deskripsi
pelaksanaan dan hasil yang diperoleh
|
Analisis Refleksi
|
Observasi
dan data lapangan
|
Pelaksanaan
observasi dilakukan oleh mitra peneliti
Hasil
yang diperoleh yaitu :
- Sebagian besar
siswa terlibat aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. Karena guru dan siswa telah
mengetahui kelebihan dan manfaat teknik round card.
- Keaktifan dan
motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran terlihat dari antusiasme siswa
dalam membuat dan menjawab pertanyaan yang ada dalam kartu dan membuka buku paket
yang ada.
- Kualitas pertanyaan
dan jawaban siswa mulai meningkat, siswa sudah mampu menjawab secara lisan tanpa
melihat buku.
|
Refleksi
dilakukan dengan cara diskusi antara peneliti dengan mitra peneliti. Diskusi ini
membicarakan data yang diperoleh melalui observasi (data lapangan), wawancara
dan nilai tes.
Hasil
refleksi pada tahap ini hal-hal sebagai berikut :
a.
Penjelasan bahwa penilaian dilakukan selama dan sesudah
pembelajaran.
b.
Pembelajaran akan lebih berkualitas, bila semua potensi
yang ada dioptimalkan.
c.
Agar diupayakan kesesuaikan waktu antara program dengan
pelaksanaan.
|
Wawancara
|
Pada
umumnya responden menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran seperti ini membuat
mereka termotivasi, apalagi adanya reward bagi siswa yang mampu
bertanya dan menjawab lebih baik.
|
|
Hasil
tes
|
Dari
jumlah siswa 20 orang, dengan KKM nilai 60, 17 orang telah memenuhi kriteria
lulus, sedangkan sisanya masih belum memenuhi kriteria kelulusan. Dari 17
orang yang lulus tersebut, 9 orang telah mencapai kriteria kelulusan standar
(sama dengan atau di atas 75).
|
Simpulan
sementara yang diperoleh dari hasil analisis data tersebut adalah :
1.
Dilihat
dari sisi proses dan hasil pembelajaran tampak bahwa kegiatan pembelajaran
sudah cukup efektif terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
2.
Dilihat
dari segi siswa terlihat adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar.
3.
Di
lihat dari segi guru, terlihat adanya peningkatan keterampilan mengajar dan
mengelola kelas dalam arti keseluruhan.
a)
Penjelasan
adanya penilaian proses perlu disampaikan kepada siswa. Hal ini dimaksud agar
siswa betul-betul serius dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
b)
Pembelajaran
akan lebih berkualitas, bila semua potensi yang ada dioptimalkan termasuk
sarana dan prasarana pembelajaran.
Simpulan
sementara yang diperoleh dari hasil analisis data tersebut adalah bahwa kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model
questioning dengan teknik round card ternyata cukup efektif terhadap
peningkatan hasil belajar siswa.
Berdasarkan
simpulan sementara pada siklus penelitian 1
dan 2 tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan dalam
penelitian tindakan kelas ini, yaitu “Apabila model questioning dengan teknik round card dapat berjalan efektif,
maka hasil belajar siswa akan meningkat”dapat diterima.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas mengenai penerapan model questioning dengan teknik round card pada siswa kelas VI SDN Mulyasari 1 dalam mata pelajaran PKn yang berlangsung selama 2 siklus. Dapat ditarik simpulan dan saran sebagai berikut :
A.
Simpulan
Pelaksanaan
pembelajaran PKn di daerah-daerah yang sumber daya manusianya masih kurang,
guru mengalami kesulitan dalam mengembangkan metode pembelajaran. Siswa lebih
banyak pasif dan hasil belajarnya kurang optimal.
Salah satu
penyebabnya adalah ketidaktepatan penggunaan metode ceramah bervariasi tanya
jawab yang monoton dan tidak variatif dalam pembelajaran PKn.
Namun
setelah digunakan teknik lain untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran PKn dengan materi negara-negara ASEAN yaitu penetapan model questioning dengan teknik round
card sehingga pembelajaran PKn menjadi menarik dan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
B.
Saran
Adapun saran yang
ingin disampaikan adalah sebagai berikut :
1.
Pelaksanaan
model questioning dengan teknik round
card sebagai salah satu bagian dari 7 (tujuh) pilar CTL perlu terus
ditingkatkan penggunaannya, mengingat cukup signifikan dampak positif
penerapannya terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa.
2.
Guru-guru
harus selalu berusaha untuk mempelajari dan menerapkan berbagai metode dalam
pembelajaran, sehingga mampu meningkatkan motivasi dan kualitas pembelajaran di
sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta;
Rineka Cipta
Bobbi
De Porte & Mike Hernacki. 2000. Quantum Learning Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan. Bandung ; Kaifa
Danial,
Endang AR., Dr. H. M. Pd.2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta ;
Direktorat PLP, Dirjendikdasmen, Depdiknas
Depdiknas.2003.
Pendekatan Kontekstual (Contectual Teaching and Learning). Jakarta ;
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktoral Pendidikan
Lanjutan Pertama.
Hasibuan
dan Moedjiono. 1996. Proses Belajar Mengajar. Bandung ; Remadja Karya
Hidayat,
Kosadi, dkk. 1987. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung ;
Bina Cipta
Munandir.2001.
Ensiklopedia Pendidikan. Malang ; UM Press
Silberman,
Melvin L.2002. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran. Yogyakarta ;
Yappendis.
Sudjana.
1992. Metoda Statistik. Bandung ; Tarsito
Suhardjono,
Azis Hoesein, dkk.1996. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang
Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Widyaiswara. Jakarta ;
Depdikbud, Dikdasmen
Suhardjono.2006.
Laporan Penelitian sebagai KTI, Makalah Pada Pelatihan Peningkatan Mutu Guru
dalam Pengembangan Profesi di Pusdiklat Diknas, Sawangan, Jakarta, Februari
2006.
Suharsimi
Arikunto, Suhardjono dan Supardi (2006) Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta; PT. Bumi Aksara
Wiriaatmadja,
Rochiati, Prof.Dr.2005. Metode Pendidikan Tindakan Kelas. Bandung ; PPS
UPI dan Remaja Rosdakarya
//boleh tanya g??
BalasHapuskenapa PTK harus dibuat laporannya???
karena takut dibilang guru bodoh
Hapus