PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)

Di dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar.
Dalam kenyataan, cara atau metode mengajar atau teknik penyajian yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi atau massage lisan kepada siswa berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, keterampilan serta sikap. Metode yang digunakan untuk memotivasi siswa agar mampu menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan masalah yang dihadapi ataupun untuk menjawab suatu pertanyaan akan berbeda dengan metode yang digunakan untuk tujuan agar siswa mampu berpikir dan mengemukakan pendapatnya sendiri di dalam menghadapi segala persoalan.

Metode pemecahan masalah digunakan dalam pembelajaran yang membutuhkan jawaban atau pemecahan masalah.  Sebagai metode mengajar, metode pemecahan masalah sangat baik bagi pembinaan sikap ilmiah pada siswa. Dengan metode ini, para siswa belajar memecahkan suatu masalah menurut prosedur kerja ilmiah.

1. Pengertian Metode Pemecahan Masalah
Sebenarnya dengan mempelajari metode eksperimen, kita sudah dapat memahami apa yang dimaksud dengan metode pemecahan masalah atau problem solving, karena langkah-langkah atau prosedur kerja kedua metode tersebut sama (Depdikbud, 1997 : 23).

Sedangkan menurut Nahrowi Adjie dan Maulana, (2006 : 37) pembelajaran pemecahan masalah IPA dapat dikatakan sebagai muara dalam belajar IPA, sebab berbagai aspek (kognitif, afektif, dan psikomotor) terlibat di dalamnya.

Metode pemecahan masalah menurut Sudirman, dkk. (1991 : 146) adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha mencari pemecahan atau jawabannya oleh siswa.

Metode pemecahan masalah ini sering dinamakan atau disebut juga dengan problem solving method, reflective thinking method, atau scientific method (Sudirman, dkk., 1991 : 146).

Dengan demikian, metode pemecahan masalah adalah sebuah metode  pembelajaran yang berupaya membahas permasalahan untuk mencari pemecahan  atau jawabannya. Sebagaimana metode mengajar, metode pemecahan masalah sangat baik bagi pembinaan sikap ilmiah pada para siswa. Dengan metode ini, siswa belajar memecahkan suatu masalah menurut prosedur kerja metode ilmiah.

2. Langkah-langkah Metode Pemecahan Masalah
Dalam garis besarnya langkah-langkah metode pemecahan masalah dapat disarikan sebagai berikut:
a.   Adanya masalah yang dipandang penting;
b.  Merumuskan masalah;
c.   Analisa hipotesa;
d.  Mengumpulkan data;
e.   Analisa data;
f.   Mengambil kesimpulan
g.  Aplikasi (penerapan) dari kesimpulan yang diperoleh; dan
h.  Menilai kembali seluruh proses pemecahan masalah (Depdikbud, 1997: 23).     

Dengan cara tersebut diharapkan anak-anak didik untuk berpikir dan bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah. Metode ini lebih tepat digunakan di kelas tinggi; kelas IV-VI Sekolah Dasar (Depdikbud,          1997 : 23).

Sedangkan menurut Nahrowi Adjie dan Maulana  (2006 : 46-51) langkah-langkah penyelesaian masalah antara lain adalah; (1) memahami soal, (2) memilih pendekatan atau strategi, (3) menyelesaikan model, dan (4) menafsirkan solusi.

Pada prinsipnya kedua langkah penyelesaian masalah di atas adalah sama, hanya saja pendapat yang kedua lebih singkat dan padat.  Berkaitan dengan masalah penelitian ini penulis lebih cenderung menggunakan langkah-langkah penyelesaian masalah matematika yang dikemukakan oleh Nahrowi Adjie dan Maulana, karena lebih sederhana dan mudah dipahami.

3. Teknik Pembelajaran Pemecahan Masalah IPA
Salah satu tugas guru dalam proses pembelajaran adalah memilih metode dan teknik pembelajaran, di samping menentukan tujuan, mendalami materi, memilih alat/media, dan menentukan alat evaluasi. Keterampilan guru dalam menentukan teknik pembelajaran yang tepat akan sangat menentukan terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus profesional dalam menentukan teknik pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik konsep pembelajaran.

<



= Baca Juga =



Tidak ada komentar