PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE JIGSAW

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE JIGSAW
Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

Menurut Anita Lie (2004 : 29), “Model pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekedar belajar kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan”.
Penerapan pembelajaran kooperatif akan memberikan hasil yang efektif kalau memperhatikan dua prinsip inti berikut. Yang pertama adalah adanya saling ketergantungan yang positif. Semua anggota dalam kelompok saling bergantung kepada anggota lain dalam mencapai tujuan kelompok, misalnya menyelesaikan tugas dari guru. Prinsip yang kedua adalah tanggungjawab pribadi (individual accountability). Di sini setiap anggota kelompok harus memiliki kontribusi aktif dalam bekerja sama.
1)  Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ( Model Tim Ahli )
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggungjawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya . Dengan demikian, jigsaw juga dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Menurut Anita Lie (2004 : 69), “siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi”.
Para anggota dari kelompok yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lian tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompoknya apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.

2)  Langkah-langkah  Pembelajaran Kooperatif  Tife Jigsaw
1.      Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok. Tiap kelompok beranggotakan 4 sampai dengan 6 orang. Sebaiknya kelompok terdiri atas siswa dengan beragam latar belakang, misalnya dari segi prestasi, jenis kelamin, suku, agama, status sosial dan lain-lain. Kelompok ini disebut kelompok asal.
2.      Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3.      Setiap siswa yang mendapat sub topik yang sama berkumpul membentuk tim ahli. Tim ahli membahas sub topik masing-masing dan menjadi ahli dalam topik  itu.
4.      Setelah selesai berdiskusi dalam tim ahli, anggota kembali ke kelompok asal masing-masing. Kemudian secara bergantian, tiap siswa yang telah menjadi ahli mengajar teman satu tim mereka tentang sub topik yang mereka kuasai.
5.      Kelompok asal mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, atau membuat rangkuman. Guru bisa juga memberikan tes pada kelompok. Tapi pada saat mengerjakan tes siswa tidak boleh bekerja sama.
Bagan pengelolaan siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
        
Keterangan :
            I    : Kelompok asal
            II   : Kelompok ahli    
 
Sumber Bacaan:
Ahmadi, Abu. (1984), Didaktik Metodik, Semarang, C.V. Toha Putera

Anita Lie, (2004), Cooperative Learning, Jakarta, Grasindo.

Rooyakkers,  A.  (1984), Mengajar dengan Sukses,  Bandung, Gramedia.




= Baca Juga =



Tidak ada komentar